Akibatdari dosa manusia pertama tidak hanya membuat manusia saja yang jatuh dalam dosa, tetapi juga seluruh ciptaan dan lingkungan yang menjadi tempat hidupnya. Dalam keluhan yang ke 2, Manusia yang sudah percaya pun masih memiliki keluhan karena dua alasan : karena masih hidup di dalam dunia berdosa sehingga mengalami penderitaan. EnamHal yang Akan Terjadi Di Bumi Apabila Manusia Tidak Mati - Page 25 cari Apayang terjadi apabila benda A dan B memiliki elektron yang sama? Apakah ada perpindahan elektron Oleh admin Diposting pada April 9, 2022 Vay Tiền Nhanh. Pada Advent minggu kedua ini kita diingatkan kembali akan istilah “damai sejahtera”, sebuah istilah di dalam Alkitab yang penting serta memiliki makna yang luas dan dalam. Di dalam Perjanjian Lama, kata yang sering diterjemahkan menjadi “damai sejahtera” adalah kata šālôm. Kata šālôm pada dasarnya berarti “keutuhan” wholeness keutuhan yang nyata dan seseorang yang utuh. Dalam hal ini, šālôm mencakup keharmonisan sosial, pertumbuhan yang tidak terhambat, serta perwujudan yang penuh dari jiwa. Selain itu, kata šālôm juga berarti “kesejahteraan” well-being atau welfare. Dalam hal ini, ada penekanan akan hal-hal yang materi, seperti kesehatan tubuh, kemakmuran, dan kecukupan. Ketika šālôm dikaitkan dengan kebersamaan, kata tersebut kurang lebih berarti “damai sejahtera”. Di dalam beberapa bagian Alkitab, šālôm menyatakan hubungan yang bersahabat antar bangsa ataupun antar individu. Dengan demikian, kata šālôm dihubungkan dengan perjanjian. Sebuah perjanjian akan memprakarsai atau memeteraikan kerukunan atau persahabatan Yosua 915, Yehezkiel 3425. Di dalam Kitab Yehezkiel, Allahlah yang mengadakan perjanjian damai, sehingga istilah šālôm bisa terekspresikan dalam relasi antara Allah dengan umat-Nya lihat Yesaya 5410 Meskipun ada arti materi di dalam kata šālôm, tetapi kata šālôm selalu merupakan istilah keagamaan karena semua berkat dipandang datangnya dari Tuhan. Di dalam Hakim-Hakim 624 kata šālôm diterjemahkan sebagai “keselamatan”. Allah menyelenggarakan damai di tempat-Nya yang tinggi Ayub 252, tetapi Allah juga menjanjikan damai bagi kita, memberkati umat-Nya dengan kedamaian, dan menghendaki kesejahteraan dari para hamba-hamba-Nya. Damai yang Allah berikan pastilah serba cukup. Dalam pesan-pesan nubuatan di Kitab para nabi, šālôm adalah istilah kunci yang menggambarkan nabi yang asli dibandingkan dengan mereka yang menjanjikan damai sejahtera yang palsu. Nabi Yehezkiel, contohnya, menghadapi nabi-nabi palsu yang seperti ini. Yehezkiel 1316. Nabi yang asli akan menubuatkan tentang šālôm Yeremia 289. Permasalahan tentang nabi palsu bukanlah karena tidak ada pesan yang sejati tentang damai sejahtera, namun bahwa mereka menafsirkan damai sejahtera sebagai sesuatu yang murni bersifat politis, mengabaikan dosa umat Allah, dan oleh karena itu gagal untuk melihat atau menyerukan penghakiman yang akan datang. Kekalahan Israel pada tahun 597 dan 586 membuka pintu bagi janji damai sejahtera yang sejati dari Allah di dalam pengertian yang lebih luas dan lebih penuh. Oleh karena itu Nabi Yeremia menyerukan bahwa rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera Yeremia 2911 dan Nabi Yehezkiel menyatakan bahwa Allah akan mengadakan perjanjian damai Yehezkiel 3425. šālôm bukan hanya berarti tidak adanya perang atau konflik, namun juga damai sejahtera yang dikaitkan dengan hidup benar di hadapan Allah dengan menaati perintah-perintah-Nya Yesaya 4818 dan menjadi murid Tuhan Yesaya 5413. Janji akan šālôm di dalam pengertian yang lebih luas juga berkaitan dengan pengharapan eskatologis. Ketika pemulihan Firdaus dinubuatkan, perdamaian antar bangsa dijanjikan Yesaya 23-4, dan raja yang membawa damai akan datang Zakharia 99-10. Mesias yang dijanjikan akan menjadi Raja Damai Yesaya 95 dan akan menjaga serta menjamin damai sejahtera yang abadi Yesaya 96 – karena Dialah damai sejahtera itu sendiri Mikha 55. šālôm jarang sekali dimaksudkan sebagai sesuatu yang individualis. Shalom selalu menemukan perwujudan keluar secara sosial. Dalam Perjanjian Baru istilah eirḗnē Yunani dipakai untuk menerjemahkan istilah šālôm. Eirḗnē secara terutama menyatakan sebuah status, bukan sebuah relasi ataupun sikap. Kata eirḗnē pertama-tama digunakan dalam salam pembuka di dalam kisah Injil dan di dalam penulisan surat-surat serta salam penutup 1 Pet 514. Sejalan dengan Perjanjian Lama, kata eirḗnē pun digunakan ketika menyebutkan mengantar kepergian Markus 534, Kis. 1533. Namun arti yang sesungguhnya dalam Perjanjian Baru tentunya memiliki pengertian yang lebih dalam tentang keselamatan. Hal ini mencakup kerukunan antar manusia Kis. 726 dan juga damai dengan Allah. Eirḗnē dalam arti yang paling luas berarti suatu kondisi yang normal akan segala hal. Di dalam 1 Korintus 1433 Rasul Paulus menyatakan bahwa damai sejahtera adalah kondisi yang seharusnya terjadi, kontras dengan kebingungan yang diakibatkan oleh nubuatan yang kacau di Korintus. Damai sejahtera adalah sesuatu yang Allah kehendaki, bukan hanya bagi jiwa manusia, tetapi bagi seluruh ciptaan. Istilah eirḗnē juga berarti keselamatan eskatologis atas manusia seutuhnya. Pengertian ini didasarkan atas pengertian akan istilah šālôm di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, di dalam Lukas 179 eirḗnē adalah keselamatan eskatologis yang dinanti-nantikan. Di dalam Lukas 214 dinyatakan bahwa damai sejahtera adalah keselamatan yang sekarang telah datang ke dalam dunia. Damai sejahtera telah datang sebagai sebuah peristiwa sejarah di dalam pribadi Kristus Wahyu 1210. Kristus adalah raja damai sejahtera Ibrani 72, Injil adalah Injil damai sejahtera Efesus 615. Kristus meninggalkan damai sejahtera bagi murid-murid-Nya Yohanes 1427, yang akan menolong mereka menghadapi penderitaan akibat penganiayaan yang akan mereka alami Yohanes 1633. Ketika para murid pergi di dalam nama Kristus, mereka menawarkan damai sejahtera Lukas 105-6. Kita harus berusaha hidup damai dengan semua orang Ibrani 1214. Damai sejahtera akan memelihara hati dan pikiran kita Filipi 47 dan memerintah dalam hati kita Kolose 315, meski dalam relasi dengan sesama terkadang mungkin akan menghasilkan sesuatu yang bertentangan dengan damai Matius 1034-35. Makna lain bagi eirḗnē adalah damai sejahtera bagi jiwa. Roma 1513 menyatakan bahwa damai sejahtera bagi jiwa dimungkinkan hanya oleh karya keselamatan Allah yang memulihkan kita. Istilah eirḗnē dalam Perjanjian Baru juga berarti damai dengan Tuhan. Hukum Taurat telah memisahkan orang Yahudi dengan orang Yunani serta memisahkan Israel dengan Allah, dan Kristus sebagai damai sejahtera telah memulihkan kedua relasi tersebut, karena Dia telah meruntuhkan tembok permusuhan dengan memperdamaikan kita dengan Allah Efesus 214-18, Roma 51. Selain itu, istilah eirḗnē juga berarti damai antara satu dengan yang lain. Ketika Paulus dalam Roma 1417 berkata bahwa Kerajaan Allah adalah soal damai sejahtera, dia menyatakan bahwa peraturan Allah adalah peraturan yang tidak melibatkan kejahatan dan perselisihan, oleh karena itu Paulus mengundang kita untuk mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera ay. 19, baik dengan saudara seiman maupun dengan semua orang. Sebagai kesimpulan, hidup yang memiliki damai sejahtera yang sejati adalah sebuah hidup yang utuh yang hanya bisa didapatkan di dalam Kristus. Ketika kita menerima Kristus, kita menyadari bahwa kita hidup di dalam kesejahteraan. Hati kita dipenuhi dengan kecukupan karena kita menyadari bahwa Allah telah begitu memberkati kita. Jiwa kita tenang karena kita telah didamaikan dengan Allah serta memiliki relasi yang intim dengan-Nya di setiap waktu. Dalam hubungan kita dengan Allah, kita mengalami pertumbuhan rohani di dalam keserupaan dengan Kristus. Selain itu, kita bebas dari rasa bersalah dan hukuman karena kita hidup kudus dan benar sesuai Firman Allah. Jiwa kita juga tenang karena kita memiliki hubungan yang baik dengan anggota keluarga, saudara seiman, rekan sekerja atau rekan bisnis, komunitas dimana kita tinggal, bahkan dengan semua orang. Tidak ada konflik, perselisihan, atau dendam, namun sebaliknya, kita mengisi hidup dengan mengusahakan kesejahteraan bagi mereka. Kita juga memiliki pengharapan pasti akan keselamatan kita dan oleh karena itu kita tidak takut akan penghakiman yang akan datang. Kita siap menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya.*[YS] Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 'Tidak akan ada damai di antara negara, jika tidak ada damai di negara, tidak ada damai dalam negara jika tidak ada damai dalam orang-orangnya, tidak ada damai dalam orang-orang jika orang-orang tidak menyerahkan hidupnya ke tangan si Raja Damai'. Demikian ungkap Heyden Robinson, penulis buku Salt And Light. Benar sekali bahwa damai sejahtera yang sejati hanya dapat kita miliki di dalam Kristus Yesus. Usaha terbaik manusia untuk menggapai damai sejahtera tidak akan pernah sampai pada yang sejati jika bukan di dalam sejahtera itu adalah hak dan sekaligus tanggungjawab setiap orang yang mengikut Yesus. "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Kolose 315." Damai sejahtera itu bermulanya di dalam hati, bukan di bagian eksternal atau interaksi dengan sesama kita. Orang yang berusaha perform damai sejahtera tanpa benar-benar dipenuhi damai itu, pasti sangat lelah. Damai sejahtera itu tidak pernah dimaksudkan untuk konsumsi pribadi pula, tujuannya adalah untuk kebutuhan hidup memang mesti menjadi seorang agen pendamaian peace maker bagi dunia ini, untuk itulah saya menerima anugerah pendamaian dari Kristus ini. Saya diperdamaikan untuk membantu orang lain mendapat damai sejati. Tugas utama saya sekarang adalah mengusahakan damai dalam diri saya benar-benar nyata dan sejati. Tidak ada tugas yang lebih mulia daripada tugas pendamaian ini, ini adalah sebuah privilege bagi saya. 1. DAMAI SEJAHTERA KITA DAPAT MELALUI DARAH KRISTUS, PENDAMAIAN MANUSIA BERDOSA DENGAN ALLAH YANG KUDUS Manusia yang hidup dalam dosa tak mungkin memiliki damai sejahtera, mereka itu sudah tertipu, mereka diperbudak Iblis, mereka terpisah dari Allah. Kita menjadi seteru bagi Allah, kita sedang memberontak padaNya. Bayangkan semua kekacauan itu, di mana letak damainya? Tidak ada, tidak mungkin. Maka Kristus datang dan membayar pemberontakan kita itu, Dia mendamaikan kita dengan Allah. Di situlah letak dari pintu kita menuju damai DAMAI SEJAHTERA HARUS DIMULAI DALAM DIRI SENDIRI, SELURUH DIRI KITA DIKENDALIKAN OLEH DAMAI ITUCara kerja damai itu adalah dengan memerintah hati dan pikiran kita, setelah kita menerima Kristus. Menerima Kristus itu tidak pernah berbentuk pasif, itu adalah sesuatu yang aktif, kita aktif memastikan damai sejahtera itu sekarang bertanggungjawab mengatur semua suasana dan keputusan hati saya tidak bekerja dari luar, tetapi dari dalam. Damai saya tidak bergantung pada apa yang sedang terjadi di sekitar saya tetapi apa yang terjadi di dalam hati saya. Saya selalu mesti ingat bahwa darah Kristus telah memperdamaikan saya dengan Allah. Damai sejahtera yang dulu hilang, sejak dosa masuk ke dalam dunia, telah dikembalikan oleh darah itu. Jadi mengapa hidup saya bisa kehilangan damai sejahtera? Jelas penyebabnya adalah bila saya kehilangan pandangan saya akan pengorbanan Kristus, Tuhanku. 3. DAMAI SEJAHTERA BUKAN UNTUK KONSUMSI/KALANGAN SENDIRI, TETAPI MODAL UNTUK HIDUP BERSAMAMeski damai itu harus bermula di internal manusia, tetapi damai itu tidak pernah dimaksudkan untuk kalangan sendiri saja. Kehendak Tuhan Yesus adalah agar kita menjadi peace maker, bukan hanya peace owneratau peace keeper. Kita menegakkan damai Tuhan dalam pekerjaan, dalam rumah tangga, dalam pergaulan dan dalam segala aspek hidup punya tanggungajawab besar atas hak yang sebesar damai sejahtera Kristus ini. Saya mesti membagikannya dan aktif memakainya dalam setiap apapun yang saya lakukan. Tetapi itu hanya akan otentik jika ternyata memang saya dipenuhi, damai itu meluber dari diri saya kepada sekitar saya. Seperti petugas teller atau security yang ramah dan hormat kepada customer, apakah itu karena mereka orang yang sabar dan rendah hati serta lemah lembut atau hanya tuntutan profesionalisme? Pastinya kalau itu tidak memenuhi dan meluber dari dalam hatinya, maka ia akan sangat kecapekan dan bosan dengan semuanya. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Jawabansupaya tidak adanya perselisihan antara satu sama lain Jawabanagar tidak Ada pertengkaran atau keributan di nusantara

apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki damai sejahtera